ELIKSIR
DEFINISI
v Farmakope Indonesia Ed. V.
2014 hal. 51 :
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau
lebih zat kimia yang terlarut, misal : terdispersi secara molekuler dalam
pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur. Karena
molekul-molekul dalam larutan terdispersi secara merata, maka penggunaan
larutan sebagai bentuk sediaan, umumnya memberikan jaminan keseragaman dosis
dan memiliki ketelitian yang baik jika larutan diencerkan atau dicampur. Untuk
semua larutan, terutama yang mengandung pelarut mudah menguap, harus digunakan
wadah tertutup rapat dan terhindar dari panas berlebih. Jika senyawa tidak
stabil dan mudah mengalami degradasi secara fotokimia, penggunaan wadah tahan
cahaya perlu dipertimbangkan.
Larutan oral adalah sediaan cair yang dibuat untuk
pemberian oral, mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma,
pemanis, atau pewarna yang larut dalam air atau campuran kosolven-air. Larutan
oral dapat diformulasikan untuk diberikan langsung secara oral kepada pasien
atau dalam bentuk lebih pekat yang harus diencerkan lebih dulu sebelum
diberikan. Penting untuk diketahui bahwa pengenceran larutan oral dengan air yang mengandung kosolven seperti
etanol, dapat menyebabkan pengendapan bahan terlarut. Jika terdapat kosolven,
pengenceran larutan pekat perlu berhati-hati.
Disamping sukrosa dan gula lain, senyawa poliol tertentu
seperti sorbitol atau gliserin dapat digunakan dalam larutan oral untuk
menghambat penghabluran dan untuk mengubah kelarutan, rasa, dan sifat lain zat
pembawa. Umumnya juga ditambahkan antimikroba untuk mencegah pertumbuhan
bakteri, jamur, dan ragi.
Banyak larutan oral yang mengandung etanol sebagai
kosolven dinyatakan sebagai eliksir. Banyak lainnya dinyatakan sebagai larutan
oral, juga mengandung etanol dalam jumlah yang berarti. Karena kadar etanol
tinggi dapat menimbulkan efek farmakologi jika diberikan secara oral, dapat
digunakan kosolven lain
seperti gliserin dan propilen glikol, untuk mengurangi jumlah etanol yang
diperlukan. Untuk dapat menyatakan sebagai eliksir, larutan harus
mengandung etanol.
v Ansel’s Pharmaceutical Dosage Form and
Drug Delivery System, 9th
ed., 2011, hal. 165,
331-332, 353-354):
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung
satu atau lebih zat kimia yang dilarutkan dalam pelarut yang sesuai atau
campuran pelarut yang saling bercampur. Larutan
obat-obatan dalam air yang mengandung gula digolongkan sebagai sirup (walau beberapa sirup bisa
mengandung alkohol). Sedangkan larutan
jernih dengan pembawa hidroalkohol (kombinasi
dari air dan etanol) yang biasanya diberi pemanis dan perasa untuk meningkatkan kerberterimaan pasien disebut eliksir.
Larutan oral, sirup dan eliksir dibuat dan digunakan
karena efek tertentu dari zat obat yang terkandung. Dalam sediaan ini zat aktif umumnya diharapkan dapat memberikan efek
sistemik. Kenyataan bahwa obat – obat itu diberikan dalam bentuk larutan
biasanya berarti bahwa zat aktif
larut dalam sistem cairan serta absorbsinya dalam sistem saluran cerna ke
dalam sirkulasi sistemik dapat diharapkan terjadi lebih cepat daripada dalam
bentuk sediaan suspensi atau padat dari zat aktif yang sama.
Dibandingkan dengan sirup, eliksir biasanya lebih tidak
manis dan encer namun dapat
menjaga komponen larut air dan larut alkohol dalam larutannya
dengan baik karena menggunakan hidroalkohol sebagai pembawa. Proporsi alkohol dalam
eliksir bervariasi sesuai dengan komponen yang terkandung. Selain alkohol dan
air, pelarut lain seperti gliserin dan propilen glikol juga sering digunakan
sebagai pelarut tambahan.
Eliksir yang
mengandung > 10-12 % alkohol biasanya bersifat sebagai pengawet sendiri (self preservative) dan tidak membutuhkan
penambahan zat antimikroba.
Pemanis yang biasa digunakan
adalah sukrosa atau sirup sukrosa, namun ada jg yg menggunakan sorbitol,
gliserin, dan/ atau pemanis buatan. Untuk eliksir dengan kandungan alkohol
tinggi biasanya menggunakan pemanis buatan (ex. sakarin) yg hanya membutuhkan
jumlah sedikit dibanding sukrosa.
Eliksir harus disimpan
dalam wadah yang tertutup rapat, resisten terhadap cahaya, dan terlindungi dari
paparan panas berlebih (karena mengandung alkohol dan minyak yang mudah
menguap).
v
Remington,The
Science and Practice of Phamacy, 21st ed. hal. 746
Konsentrasi alkohol
yang terdapat dalam sediaan OTC oral berdasarkan FDA :
Anak < 6
tahun :
maksimal 0,5 %
Anak 6-12 tahun : maksimal
5 %
Anak > 12
tahun dan dewasa : maksimal 10
%
Pada RPS 21 ed hal 756-757, disebutkan bahwa eliksir adalah larutan hidroalkohol jernih dengan rasa
yang enak dan diberi pemanis yg ditujukan untuk pemberian oral. Eliksir termasuk
ke dalam golongan larutan non-aqueous dengan kandungan alkohol bervariasi mulai dari 3-5 % (Coumpound Benzaldehyde Elixir USP)
sampai 21-23 % (Aromatic Elixir USP).
TUJUAN PEMBUATAN SEDIAAN ELIXIR
- Mempertinggi kelarutan zat berkhasiat
- Agar homogenitas lebih terjamin
- Meningkatkan kelarutan. Zat berkhasiat lebih mudah terabsorbsi dalam keadaan terlarut (disamping faktor permeabilitas)
- Dapat digunakan oleh orang yang sukar menelan obat seperti anak-anak dan orang tua.
KEUNTUNGAN :
1. Obat
secara homogen terdistribusi dalam seluruh sediaan
2. Bersifat
hidroalkohol sehingga eliksir lebih mampu mempertahankan komponen yang larut
dalam air dan larut dalam alkohol dibandingkan sirup.
(ANSEL hal 353)
3. Stabilitas
yang khusus dan kemudahan dalam pembuatan (lebih disukai daripada sirup) (ANSEL hal 353)
4. Kemudahan
penyesuaian dosis dan pemberian terutama pada anak-anak. (Dispensing of Pharmaceutical Student, hal 67; Disp of med, hal 502)
5. Dosis
selalu seragam (bentuk larutan) sehingga tidak perlu pengocokan.
6. Dosis
dapat diubah sesuai kebutuhan penggunaannya (dari sendok takar yang digunakan).
7. Waktu absorbsi lebih cepat maka kerja obat lebih cepat (tidak butuh disintegrasi dahulu).
8. Sifat
mengiritasi dari obat
bisa diatasi dengan bentuk sediaan larutan karena adanya faktor pengenceran.
Contoh: KI dan KBr dalam keadaan kering menyebabkan iritasi.
9. Anak-anak
dan beberapa orang dewasa yang sukar menelan tablet atau kapsul,
akan lebih mudah menelan sediaan larutan
(ANSEL
hal 353)
10. Sediaan larutan dapat dengan mudah diberi bahan pewangi, pemanis, atau pewarna untuk meningkatkan penerimaan
10. Sediaan larutan dapat dengan mudah diberi bahan pewangi, pemanis, atau pewarna untuk meningkatkan penerimaan
Kekurangan:
1. Voluminus sehingga kurang menyenangkan
untuk diangkut atau disimpan.
2. Larutan
mudah ditumbuhi mikroorganisme.
3. Ketepatan
dosis tergantung pada kemampuan pasien menakar.
4. Rasa
obat yang kurang enak akan lebih terasa dalam bentuk larutan dibanding dalam
bentuk tablet. (ANSEL hal 341)
5. Dibandingkan
dengan sirup, eliksir biasanya kurang manis dan kurang kental karena mengandung
kadar gula yang lebih rendah sehingga kurang efektif dalam menutupi rasa obat
dibanding dengan sirup. (ANSEL hal 353)
6. Sediaan
cair umumnya kurang stabil dibandingkan bentuk sediaan padat (tablet atau
kapsul) dan ada beberapa obat yang tidak stabil dalam air (terhidrolisis).
7. Tidak dapat digunakan
untuk anak-anak dan orang dewasa yang harus menghindari alkohol, perlu
diperhatikan jumlah alkohol maksimum sesuai aturan FDA.
Formula Umum
R/
- zat aktif
- pelarut utama (etanol dan air dengan perbandingan tertentu sesuai dengan daya melarut zat berkhasiat)
- pelarut tambahan (gliserin, sorbitol, propilen glikol)
- bahan pembantu (pemanis; pewangi; pewarna; pengawet; anticaplocking agent; penstabil kimia seperti pendapar, pengompleks, antioksidan)
Numpang promo ya Admin^^
BalasHapusajoqq^^com
mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
mari segera bergabung dengan kami.....
di ajoqq^^com...
segera di add Whatshapp : +855969190856