Tablet Dimenhidrinat
Nama : Cici Hermayanti
NPM : A0121074
Zat
Aktif : Dimenhidrinat
Jumlah
Tablet : 30.000 tablet
Dosis : 100 mg
I.
Preformulasi
I.1 Nama zat aktif : Dimenhidrinat
Berat molekul : 469,97
Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak
berbau.
Kelarutan :
Sukar larut dalam air, mudah larut dalam ethanol (95%) P, dan dalam kloroform
P, agak sukar larut dalam eter P.
Titik leleh : antara 102° dan 107o C
Khasiat : Antihistaminikum
pH : 6,4-7,2
ott :
-
Penggunaan terapi : antiemetika
(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995, FARMAKOPE INDONESIA, edisi
IV)
I.2 ADME
- Absorpsi
Oral
Dimenhydrinate baik diserap
setelah pemberian oral atau parenteral.
Efek antiemetik terjadi
segera setelah pemberian IV, dalam waktu 15-30
menit setelah pemberian oral, dan 20-30 menit setelah pemberian IM. Durasi
tindakan adalah 3-6 jam.
- Biotransformasi
Setelah
pemberian oral atau parenteral, AH1 diabsorpsi secara baik. Efeknya timbul
15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2 jam. Lama kerja AH1
setelah pemberian dosis tunggal kira-kira 4-6 jam, untuk golongan klorsiklizin
8-12 jam. Difenhidramin yang diberikan secara oral akan mencapai kadar maksimal
dalam darah setelah kira-kira 2 jam dan menetap pada kadar tersebut untuk 2 jam
berikutnya, kemudian dieliminasi dengan masa paruh kira-kira 4 jam.
Kadar tertinggi terdapat pada paru-paru sedangkan pada limpa, ginjal, otak, otot dan kulit kadarnya lebih rendah. Tempat utama biotransformasi AH1 ialah hati, tetapi dapat juga pada paru-paru dan ginjal. Tripelenamin mengalami hidroksilasi dan konjugasi sedangkan klorsiklizin dan siklizin terutama mengalami demetilasi. AH1 diekskresi melalui urin setelah 24 jam, terutama dalam bentuk metabolitnya.
Kadar tertinggi terdapat pada paru-paru sedangkan pada limpa, ginjal, otak, otot dan kulit kadarnya lebih rendah. Tempat utama biotransformasi AH1 ialah hati, tetapi dapat juga pada paru-paru dan ginjal. Tripelenamin mengalami hidroksilasi dan konjugasi sedangkan klorsiklizin dan siklizin terutama mengalami demetilasi. AH1 diekskresi melalui urin setelah 24 jam, terutama dalam bentuk metabolitnya.
- Distribusi
Secara luas didistribusikan ke jaringan tubuh, melewati
plasenta, dan sejumlah kecil dimenhydrinate didistribusikan ke
dalam susu.
- Metabolisme
Dimetabolisme oleh hati.
-
Eliminasi
Diekskresikan dalam urin.
- Dosis
Untuk pencegahan mabuk, dimenhydrinate harus diambil
secara lisan 30 menit sebelum paparan gerak. Untuk pencegahan dan pengobatan mual, muntah,
dan / atau vertigo yang berhubungan dengan mabuk, dosis oral yang biasa
dimenhydrinate untuk pengobatan sendiri pada orang dewasa dan anak-anak usia 12
tahun atau lebih tua adalah 50-100 mg setiap 4-6 jam, tidak melebihi 400 mg
dalam 24 jam, atau seperti yang diarahkan oleh clinician.100, 101, 102 dosis
yang sama dapat diberikan secara parenteral pada orang dewasa untuk mengobati
mabuk. Anak-anak 6 sampai lebih muda dari 12 tahun dapat menerima 25-50 mg oral
setiap 6-8 jam, tidak lebih dari 150 mg dalam 24 jam, atau seperti yang
diarahkan oleh clinician.100, 101, 102 Anak 2 sampai lebih muda dari 6 tahun
usia dapat menerima 12,5-25 mg oral setiap 6-8 jam, tidak lebih dari 75 mg dalam
24 jam, atau seperti yang diarahkan oleh clinician.100, 101, 102 atau,
anak-anak dapat diberikan 1,25 mg / kg atau 37,5 mg / m2, secara lisan atau IM
4 kali sehari, sampai maksimum 300 mg sehari. Anak-anak muda dari 2 tahun harus
menerima dimenhydrinate lisan hanya di bawah arahan clinician.100 sebuah, 101
IV dosis belum ditetapkan untuk anak-anak.
Untuk mengurangi gejala-gejala penyakit Meniere, 25-50 mg dimenhydrinate telah diberikan secara oral 3 kali sehari untuk pemeliharaan, atau 50 mg telah diberikan IM untuk serangan akut.
Untuk mengurangi gejala-gejala penyakit Meniere, 25-50 mg dimenhydrinate telah diberikan secara oral 3 kali sehari untuk pemeliharaan, atau 50 mg telah diberikan IM untuk serangan akut.
-
Mekanisme Kerja
Efek farmakologis dari
dimenhydrinate diyakini sama dengan diphenhydramine. Seperti diphenhydramine,
dimenhydrinate memiliki SSP depresan, antikolinergik,
antiemetik, antihistamin, dan efek anestesi lokal. Meskipun mekanisme yang tepat kerjanya antiemetik tidak
diketahui, dimenhydrinate telah
terbukti menghambat stimulasi
vestibular, bertindak pertama pada sistem otolith,
dan dalam dosis yang
lebih besar pada kanalis
semisirkularis. Dimenhydrinate menghambat
asetilkolin; beberapa peneliti percaya ini adalah
mekanisme utama dari
tindakan, karena stimulasi
kolinergik dalam vestibular
dan reticular sistem
mungkin bertanggung jawab untuk mual dan muntah mabuk.
Toleransi terhadap efek depresan SSP biasanya
terjadi setelah beberapa hari pengobatan,
dan beberapa penurunan efektivitas antiemetik dapat
dicatat setelah penggunaan jangka panjang.
- Efek Samping
Mengantuk
biasanya terjadi setelah pemberian dimenhydrinate. Stimulasi SSP paradoksal
dapat terjadi pada anak-anak dan kadang-kadang pada orang dewasa. Efek samping
lainnya termasuk sakit kepala, penglihatan kabur, tinnitus, kekeringan pada
mulut dan saluran pernapasan, inkoordinasi, palpitasi, pusing, dan hipotensi.
Anorexia, sembelit atau diare, frekuensi kencing, dan disuria kurang umum.
Nyeri dapat terjadi di tempat suntikan IM. Karena dimenhydrinate mengandung
diphenhydramine, kemungkinan efek-diphenhydramine terkait lainnya yang
merugikan juga harus dipertimbangkan.
(AHFS, 2011)
I.3 Zat Tambahan
a. Nama
zat :
lactose monohydrate
Rumus
kimia : C12H22O11.H2O
Kegunaan dalam formula :
pengisi, pengikat
Kelarutan : larut dalam 6
bagian air, larut dalam 1 bagian air mendidih, sukar larut dalam etanol,96% P,
praktis tidak larut dalam kloroform P, dan dalam eter P.
pH :-
Densitas :
1,545 g/cm3
Aliran :
-
Kelembaban :
-
Stabilitas : simpan di
dalam wadah sejuk dan kering
(Handbook of Pharmaceutical Excipient edisi 6 hal 364, 2009)
b. Nama
zat : Corn
Starch
Rumus
kimia :
Kegunaan dalam formula :
pengikat, penghancur, pengisi
Kelarutan :
tidak larut dalam air
pH :-
Densitas :
1,545 g/cm3
Aliran :
-
Kelembaban :
-
Stabilitas : simpan di
dalam wadah tertutup dibawah suhu 30o C, hindarkan dari kelembaban
yang tinggi.
(Handbook of Pharmaceutical Excipient edisi 6 hal 200, 2009)
c. Nama zat :
Povidon / Kollidon
Rumus kimia :
(C6H9NO)n
Kegunaan
dalam formula : desintegran,
disolusi, suspending agent, pengikat tablet.
Kelarutan : mudah larut
dalam asam, kloroform, etanol (95%), keton, methanol, dan air. praktis tidak
larut dalam eter, hidrokarbon dan minyak mineral.
pH :
3,0-7,0
Densitas : 1,180 g/cm3
Aliran :
20 g/s K-15, 16 g/s K-29/32
Kelembaban : sangat higroskopis
Stabilitas : serbuk
higroskopis, harus disimpan di tempat dingin dan kering.
(Handbook of Pharmaceutical Excipient edisi 5 hal 611, 2006)
d. Nama
zat : Isopropyl Alcohol / Isopropanol
Rumus
kimia : C3H8O
Kegunaan
dalam formula : Desinfectant,
pelarut
Kelarutan : dapat
bercampur dengan benzene, kloroform, ethanol (95%), eter, glycerin, dan air.
Larut dalam aseton, tidak larut dalam pelarut garam.
pH : -
Densitas :
-
Aliran :
-
Kelembaban :
-
Stabilitas : simpan di
dalam wadah tertutup rapat, di tempat yang sejuk dan kering.
(Handbook of Pharmaceutical Excipient edisi
6 hal 346, 2009)
e.
Nama zat :
Povidon / Kollidon Cl
Rumus
kimia : (C6H9NO)n
Kegunaan
dalam formula : desintegran,
disolusi, suspending agent, pengikat tablet.
Kelarutan : mudah larut dalam
asam, kloroform, etanol (95%), keton, methanol, dan air. praktis tidak larut
dalam eter, hidrokarbon dan minyak mineral.
pH :
3,0-7,0
Densitas : 1,180 g/cm3
Aliran :
20 g/s K-15, 16 g/s K-29/32
Kelembaban :
sangat higroskopis
Stabilitas : serbuk
higroskopis, harus disimpan di tempat dingin dan kering.
(Handbook of Pharmaceutical Excipient edisi 6 hal 581, 2009)
f. Nama
zat : Talc
Rumus
kimia :
Kegunaan dalam formula : glidan, lubrikan
Kelarutan : praktis tidak larut dalam larutan asam
dan basa, pelarut organic dan air.
pH : 7–10
Densitas : -
Aliran :
-
Kelembaban :
-
Stabilitas :
simpan di dalam wadah tertutup baik, di tempat yang sejuk dan kering.
(Handbook of Pharmaceutical Excipient edisi
6 hal 728, 2009)
g.
Nama zat :
Colloidal Silicon Dioxide / Aerosil
Rumus kimia :
SiO2
Kegunaan dalam formula : adsorben,
anticaking agent, penstabil emulsi, glidan, suspending agent, desintegran,
penstabil panas, viskositas increasing agent.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam pelarut
organic, air dan asam, kecuali asam hidrofluor,
larut dalam larutan alkali hidroksida panas.
pH : 3,5 – 4,4
Densitas :
0,029 – 0,042 g/cm3
Aliran :
35,52%
Kelembaban :
-
Stabilitas :
simpan di dalam wadah tertutup baik.
(Handbook of Pharmaceutical Excipient edisi
5 hal 188, 2006)
h. Nama
zat : Calsium
Stearate
Rumus kimia :
C36H70CaO4
Kegunaan dalam formula : Lubrikan
Kelarutan : dapat
bercampur dengan benzene, kloroform, ethanol (95%), eter, glycerin, dan air.
Larut dalam aseton, tidak larut dalam pelarut garam.
pH : -
Densitas :
1,064–1,096 g/cm3
Aliran :
21.2–22.6%
Kelembaban :
-
Stabilitas : simpan di
dalam wadah tertutup baik, di tempat yang sejuk dan kering.
(Handbook of Pharmaceutical Excipient edisi 6 hal 103, 2009)
II.
FORMULASI/TEKNIK PEMBUATAN
a.
Formula yang akan dibuat
R/ Dimenhydrinate
100 g
Lactose monohydrate 40 g
Corn
starch 40
g
Kollidon
90 F 6 g
Isopropanol 30 g
Kollido CL 14 g
Talc 16 g
Aerosil
200 2
g
Calcium
stearat 2
g
b.
Metoda yang digunakan
Granulasi Basah
c. Alasan pemilihan Metode dan Zat Tambahan
-
Metode
Metode granulasi basah dipilih karena zat aktif
tahan terhadap panas dan lembab tetapi sifat aliran dan kompresibilitas pada
zat aktif kurang baik.
-
Zat
Tambahan
·
Lactose monohydrate
Digunakan sebagai pengisi, karena pada umumnya
formula dengan laktosa monohydrate menunjukan laju pelepasan obat yang baik, mudah dikeringkan dan relative
tidak sensitive terhadap variasi kekerasan tablet
·
Kollidon 90 F
Digunakan sebagai pengikat yang akan menghasilkan
granul yang keras dan bebas mengalir, di dalam tablet granul tersebut mempunyai
ikatan yang baik.
·
Kollidon CL
Biasa digunakan sebagai bahan penghancur dengan
konsentrasi 2-5% b/b untuk metode granulasi basah, kering dan kempa langsung.
Bentuk struktur yang sangat berpori dan tidak membentuk gel saat kontak dengan
air akan mempercepat waktu desintegrasi dari tablet.
·
Talk
Pemilihan talkum sebagai glidan adalah karena talkum
merupakan glidan yang baik dan dapat kombinasikan dengan Mg stearat untuk
memperbaiki sifat aliran dari granul. Konsentrasi talkum sebagai glidan adalah
1-10 %. Talkum merupakan glidan yang baik tapi kurang baik sebagai anti
adheren.
·
Aerosil 200
Digunakan sebagai lubrikan, yaitu bahan yang
berfungsi untuk mengurangi friksi antara permukaan dinding/tepi tablet dengan
dinding die selama kompresi dan ejeksi.
·
Calsium Stearat
Digunakan sebagai Antiadherents, yaitu bahan yang
dapat mencegah melekatnya (sticking) permukaan tablet padapunch atas
dan punch bawah.
III.
PERHITUNGAN
a. Tiap
tablet mengandung dimenhidrinat 100 mg
b. Bobot
tablet yang akan dibuat : 250 mg
c. Jumlah
tablet yang akan dibuat : 30.000 tablet
III.1 Untuk Tiap Tablet
1. Fasa
luar
Kollido CL 14 mg
Talc
16
mg
Aerosil
200 2
mg
Calcium
stearat 2
mg
2. Fasa
dalam
Dimenhydrinate
100 mg
Lactose monohydrate 40 mg
Corn
starch 40
mg
Kollidon
90 F 6
mg
Isopropanol 30 mg
III.2 Untuk 30.000
tablet
Bobot granul teoritis :
Dimenhydrinate : 100 g x 30 = 3000 g
Lactose
monohydrate : 40 g x 30 =
1200 g
Corn
starch : 40 g x 30 =1200
g
Kollidon
90 F : 6 g x 30 =
180 g
Isopropanol : 30 g x 30 =
900 g
Kollido
CL : 14 g x 30 =
420 g
Talc :
16 g x 30 = 480 g
Aerosil
200 : 2 g x 30 =
60 g
Calcium
stearate : 2 g x 30 = 60 g
Jumlah = 7500 gram
III.3 Penimbangan
Dimenhydrinate 3000 g
Lactose monohydrate 1200 g
Corn
starch 1200
g
Kollidon
90 F 180
g
Isopropanol 900 g
Kollido CL 420 g
Talc
480
g
Aerosil
200 60
g
Calcium
stearat 60
g
IV.
Prosedur
Pembuatan
Dimenhidrinat dan zat tambahan ditimbang sesuai dengan formula yang dibuat.
Semua bahan fase dalam yaitu lactose monohydrate, corn starch, kollidon 90 F dan zat aktif dimenhidrinat
sebelum dicampur diayak dengan ayakan 30 mesh dan dicampur dengan isopropanol menggunakan
alat pencampur hingga homogen. Selanjutnya campuran dibuat granul dengan ayakan
8 atau 12 mesh, hingga terbentuk granul yang baik. Keringkan granulat didalam oven dengan
suhu 50-60o C selama 10 menit. Ayak granulat yang telah kering
dengan ayakan mesh 12 mesh. Kemudian di tambahkan kedalamnya bahan penghancur,
glidan dan anti adheren yang telah diayak dengan mesh 30. Hasil
campuran dievaluasi massa siap cetak lalu dikempa menjadi tablet. Evaluasi
dilakukan terhadap tablet yang telah dicetak.
V.
Evaluasi
yang dilakukan
A. Massa siap cetak
1.
Penetapan bobot jenis nyata, bobot jenis mampat, kadar
pemampatan.
Sebanyak 10g
serbuk dimasukkan kedalam gelas ukur 250ml, volumenya dicatat (V0). Selanjutnya
dilakukan pengetukan dengan alat. Volume setelah ketukan diukur.
2.
Kecepatan aliran
Serbuk 10g
dimasukan kedalam corong getar. Alat dihidupkan, dicatat waktu alirnya. Aliran
granul dihitung.
3.
Sudut istirahat.
Serbuk hasil
pengujian nomor 2 diukur tinggi puncaknya dan diameter lingkaran yang terbentuk
dari taburan granul. Sudut yang terbentuk dihitung (Tan a=h/r)
B. Tablet
1.
Keseragaman Ukuran
Diambil 20
tablet secara acak lalu diukur diameter tebalnya menggunakan jangka sorong.
2.
Keseragaman Bobot
Diambil 20
tablet secara acak lalu ditimbang masing-masing tablet. Dihitung bobot
rata-ratanya dan penyimpangan terhadap bobot rata-rata.
3.
Kekerasan Tablet
Dilakukan
menggunakan hardness tester terhadap
20 tablet yang diambil secara acak. Kekerasan diukur berdasarkan luas permukaan
tablet dengan menggunakan beban yang dinyatakan dalam kg. Satuan kekerasan
adalah kg/cm2. Dihitung kekerasan rata-ratandan standar deviasinya.
4.
Friabilitas
Dilakukan
dengan menggunakan friabilator terhadap 10 tablet yang diambil secara acak.
Parameter yang diuji adalah kerapuhan tablet terhadap bantingan selama waktu
tertentu.
5.
Friksibilitas
Dilakukan
dengan menggunakan alat friabilator terhadap 10 tablet secara acak. Parameter
pengujian adalah kerapuhan tablet terhadap gesekan antartablet selama waktu
tertentu.
6.
Uji waktu Hancur
Sebanyak 6
tablet dimasukkan ke dalam keranjang dan ditambahkan cakram pada tiap tabung
tersebut dan alat dijalankan. Air dengan suhu 37C digunakan sebagai media
kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi. Keranjang diangkat dan
diamati semua tablet harus hancur sempurna.
VI.
Kemasan /
Label
a. No.
Regristrasi obat : DTL 1400100026 A1
b. Kode
Produksi = 15:12:14
Merupakan kode yang
dapat memberikan penjelasan mengenai riwayat produksi yang diproses pada
kondisi dan waktu yang sama, dapat disertai atau berupa tangga produksi
(tanggal:bulan:tahun).
c. Komposisi
zat Berkhasiat :
tiap tablet mengandung asam folat 0,2 mg
sebagai vitamin atau suplemen
d. Volume
Sediaan : 40. 000 tab
e. Penyimpanan
: disimpan pada wadah tertutup baik dan jauhi pada sinar matahari langsung.
f. Exp.
Date
Waktu yang tertera pada
kemasan yang menunjukkan batas waktu diperbolehkan obat tersebut dikonsumsi,
karena diharapkan memenuhi spesifikasi yng diterapkan.
g. Label
-
Nama obat : Hidrinat
-
Nama & alamat produsen : PT. Hikari FARMA , Bandung – Indonesia
-
Berat tablet : 250 mg
h. Produksi
Ruahan
Digit 1 :
untuk produk 1 tahun
Digit 2 & 3
: kode produk dari produk ruahan
Digit 4-6 :
urutan produk (001,002.. san kembali lagi ke 001)
Produk jadi 7-10 digit untuk produk ruahan/ tahun
pengemasan
4270012714
i.
Logo
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya
termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep
dokter, dan disertai dengan tanda peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan
etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna
hitam serta diberi tanda peringatan.
·
Brosur
NAMA KIMIA
Garam
difenhidramin dari 8-chlorotheophylline Chloranautine
SIFAT FISIKOKIMIA
Dimenhidrinat
(USP 29) : serbuk kristalin putih tak berbau. Sukar larut dalam air; mudah
larut dalam alkohol dan dalam kloroform; agak sukar larut dalam
eter.;Inkompatibilitas : dimenhidrinat kemungkinan besar inkompatibel dalam
larutan yang mengandung aminofilin, glikopironium bromida, ;hidrokortison
sodium suksinat, hidroksizin hidroklorida, beberapa fenotiazin, dan beberapa
barbiturat terlarut.
DOSIS PEMBERIAN OBAT
Untuk pencegahan mabuk, dimenhydrinate harus diambil secara lisan 30 menit
sebelum paparan gerak. Untuk pencegahan dan pengobatan mual, muntah, dan / atau
vertigo yang berhubungan dengan mabuk, dosis oral yang biasa dimenhydrinate
untuk pengobatan sendiri pada orang dewasa dan anak-anak usia 12 tahun atau
lebih tua adalah 50-100 mg setiap 4-6 jam, tidak melebihi 400 mg dalam 24 jam,
atau seperti yang diarahkan oleh clinician.100, 101, 102 dosis yang sama dapat
diberikan secara parenteral pada orang dewasa untuk mengobati mabuk. Anak-anak
6 sampai lebih muda dari 12 tahun dapat menerima 25-50 mg oral setiap 6-8 jam, tidak
lebih dari 150 mg dalam 24 jam, atau seperti yang diarahkan oleh clinician.100,
101, 102 Anak 2 sampai lebih muda dari 6 tahun usia dapat menerima 12,5-25 mg
oral setiap 6-8 jam, tidak lebih dari 75 mg dalam 24 jam, atau seperti yang
diarahkan oleh clinician.100, 101, 102 atau, anak-anak dapat diberikan 1,25 mg
/ kg atau 37,5 mg / m2, secara lisan atau IM 4 kali sehari, sampai maksimum 300
mg sehari. Anak-anak muda dari 2 tahun harus menerima dimenhydrinate lisan
hanya di bawah arahan clinician.100 sebuah, 101 IV dosis belum ditetapkan untuk
anak-anak.
Untuk mengurangi gejala-gejala penyakit Meniere, 25-50 mg dimenhydrinate telah diberikan secara oral 3 kali sehari untuk pemeliharaan, atau 50 mg telah diberikan IM untuk serangan akut.
Untuk mengurangi gejala-gejala penyakit Meniere, 25-50 mg dimenhydrinate telah diberikan secara oral 3 kali sehari untuk pemeliharaan, atau 50 mg telah diberikan IM untuk serangan akut.
FARMAKOLOGI
Absorpsi:baik setelah pemberian oral maupun parenteral. Efek antiemetik tercapai dalam 15-30 menit setelah dosis oral dan dalam 20-30 menit setelah dosis IM. Lama kerja obat 3-6 jam. ;Obat mungkin didistribusi luas ke dalam jaringan tubuh, melewati plasenta, dimetabolisme oleh hati, dan dieliminasi melalui urin. Sejumlah kecil obat didistribusikan ke dalam ASI. ;Dimenhidrinat mempunyai efek depresi sistem saraf pusat, antikolinergik, antiemetik, antihistamin, dan anestesi lokal.
Absorpsi:baik setelah pemberian oral maupun parenteral. Efek antiemetik tercapai dalam 15-30 menit setelah dosis oral dan dalam 20-30 menit setelah dosis IM. Lama kerja obat 3-6 jam. ;Obat mungkin didistribusi luas ke dalam jaringan tubuh, melewati plasenta, dimetabolisme oleh hati, dan dieliminasi melalui urin. Sejumlah kecil obat didistribusikan ke dalam ASI. ;Dimenhidrinat mempunyai efek depresi sistem saraf pusat, antikolinergik, antiemetik, antihistamin, dan anestesi lokal.
STABILITAS PENYIMPANAN
Penyimpanan Dimenhydrinate harus disimpan pada suhu kamar dalam wadah yang tertutup baik.
KONTRA INDIKASI
Dimenhydrinate harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan
kejang. Efek antikolinergik obat harus dipertimbangkan ketika pemberian dimenhydrinate
untuk pasien dengan kondisi yang mungkin diperburuk oleh terapi antikolinergik
(misalnya, glaukoma sudut tertutup, pembesaran kelenjar prostat). Obat dapat
menutupi gejala ototoxicity dan karena itu harus diberikan dengan hati-hati
untuk pasien yang menerima obat ototoksik dikenal. Pasien-pasien ini harus
dipantau ketat selama terapi dengan dimenhydrinate.
EFEK SAMPING
Mengantuk biasanya terjadi setelah pemberian dimenhydrinate. Stimulasi SSP
paradoksal dapat terjadi pada anak-anak dan kadang-kadang pada orang dewasa.
Efek samping lainnya termasuk sakit kepala, penglihatan kabur, tinnitus, kekeringan pada mulut dan saluran pernapasan, inkoordinasi, palpitasi, pusing, dan hipotensi. Anorexia, sembelit atau diare, frekuensi kencing, dan disuria kurang umum. Nyeri dapat terjadi di tempat suntikan IM. Karena dimenhydrinate mengandung diphenhydramine, kemungkinan efek-diphenhydramine terkait lainnya yang merugikan juga harus dipertimbangkan.
Efek samping lainnya termasuk sakit kepala, penglihatan kabur, tinnitus, kekeringan pada mulut dan saluran pernapasan, inkoordinasi, palpitasi, pusing, dan hipotensi. Anorexia, sembelit atau diare, frekuensi kencing, dan disuria kurang umum. Nyeri dapat terjadi di tempat suntikan IM. Karena dimenhydrinate mengandung diphenhydramine, kemungkinan efek-diphenhydramine terkait lainnya yang merugikan juga harus dipertimbangkan.
INTERAKSI OBAT
Meningkatkan
efek obat-obat penekan SSP, meningkatkan efek obat-obat antikolinergik (seperti
antidepresi trisiklik), menutupi gejala awal ototoksisitas bila diberikan
bersama-sama dengan obat-obat ototoksik (seperti aminoglikosida).
PENGARUH
KEHAMILAN
Tidak diketahui
PENGARUH MENYUSUI
Sejumlah
kecil obat didistribusikan ke dalam ASI. Karena potensi menimbulkan efek
samping pada bayi yang menyusui, harus dipertimbangkan untuk menghentikan obat
atau menyusui, dengan memperhitungkan kebutuhan ibu terhadap obat.
BENTUK SEDIAAN
Tablet
PERINGATAN
Obat dapat mengganggu kemampuan melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan mental atau koordinasi fisik (seperti mengoperasikan mesin atau mengemudi). ;Obat harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan kejang. Efek antikolinergik obat harus dipertimbangkan bila diberikan pada kondisi pasien yang dapat diperburuk oleh obat-obat antikolinergik ;(seperti: glaucoma sudut tertutup, pembesaran kelenjar prostat). Obat harus diberikan dengan hati-hati pada pasien yang menerima obat-obat ototoksik.
Obat dapat mengganggu kemampuan melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan mental atau koordinasi fisik (seperti mengoperasikan mesin atau mengemudi). ;Obat harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan kejang. Efek antikolinergik obat harus dipertimbangkan bila diberikan pada kondisi pasien yang dapat diperburuk oleh obat-obat antikolinergik ;(seperti: glaucoma sudut tertutup, pembesaran kelenjar prostat). Obat harus diberikan dengan hati-hati pada pasien yang menerima obat-obat ototoksik.
INFORMASI PASIEN
Sediaan oral
diminum 30 menit sebelum terpapar gerakan (motion). Pasien sebaiknya tidak
menggunakan obat ini bila alergi terhadap dimenhidrinat, difenhidramin,
8-kloroteofilin, atau benzil alkohol. ;Obat ini seharusnya tidak diberikan
kepada infant berusia di bawah 1 bulan. Obat ini dapat menyebabkan pusing atau
mengantuk. Hindari mengemudi, menggunakan mesin atau melakukan aktivitas
berbahaya yang butuh kewaspadaan/kesadaran.
MEKANISME AKSI
Menghambat stimulasi vestibular,
mula-mula bekerja pada sistem otolith, dan pada dosis yang lebih besar bekerja
pada kanal semisirkular; menghambat asetilkolin.
VII.
Daftar
Pustaka
·
Buhler,
Volker. 1998. Generic Drug Formulation.
BASF Fine Chemical.
· C, Raymond Rowe. 2009. Handbook
of Pharmaceutical Excipient, 6th ed, 2009. USA: Pharmaceutical
Press.
· Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope
Indonesia edisi IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
·
McEvoy
, Gerald K. 2008. AHFS Drug Information. US: American Society of
Health-System Pharmacists, Inc.
·
Niazi,
Safaraz K. 2004. Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations
Over-The-Counter Products volume 5. CRC Press. London, New York, Washington
DC.

AJO_QQ poker
BalasHapuskami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
di sini kami menyediakan 7 permainan dalam 1 aplikasi
- play aduQ
- bandar poker
- play bandarQ
- capsa sunsun
- play domino
- play poker
- sakong
di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
Permanent (acak) |
Whatshapp : +855969190856